Menu

Mode Gelap
Kunker ke Palopo Kapolda Sulsel Soroti Tugas Kepolisian Turut Diawasi Masyarakat Melalui Teknologi Digital dan Medsos Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau

News

Perjuangan Panjang Menuju Tanah Suci, Nurdiana Asal Pinrang Pimpin Regu Tiga

badge-check


CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v80), default quality Perbesar

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v80), default quality

Nurdiana Alam, jemaah haji asal Pinrang di Hotel Moro Al Alameyah, Kawasan Syisah Mekah Arab Saudi. (Foto: Dok. Istimewa)

Indonesian-times.com, MAKKAH – Nurdiana Alam, seorang jamaah haji asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mencuri perhatian karena kisah perjuangannya yang menginspirasi. Ia tergabung dalam Kloter 2 Embarkasi Makassar (UPG), bersama 369 jamaah lainnya dari Pinrang dan sebagian dari Kota Makassar.

banner 300x600

Meski usianya belum genap 40 tahun, Nurdiana dipercaya menjadi Ketua Regu 3 dalam Rombongan 10 Kloter 2. Sebagai ketua regu, ia memikul tanggung jawab besar memastikan koordinasi dan kondisi para jamaah dalam kelompoknya tetap terjaga.

15 Tahun Sisihkan Hasil Jualan Sandal Plastik Wujudkan Niatnya ke Tanah Suci

Perjalanan Nurdiana menuju Tanah Suci bukanlah hal yang mudah. Ia menabung selama 15 tahun dari hasil berjualan sandal plastik di Pasar Luar Pekkabata dan kawasan Bungi, Pinrang. Dengan penghasilan yang terbatas, ia tetap menyisihkan uang sedikit demi sedikit demi mewujudkan niat sucinya.

“Setiap bulan saya tabung sedikit-sedikit,” tutur Nurdiana Alam, Selasa (13/5/2025).

Kini, penantian panjang itu terbayar. Di Madinah, Nurdiana bahkan dua kali berkesempatan masuk ke Raudhah dan berada di shaf pertama. Pengalaman spiritual yang sangat membekas dalam hidupnya.

“Tak bisa digambarkan dengan kata-kata berdoa di depan mimbar Raudhah,” ucapnya dengan suara tertahan dan mata berkaca-kaca.

Saat ini, ia bersama keluarganya tengah bersiap menuju Makkah. Dari Hotel Moro Al Alameyah, ia telah mengenakan pakaian ihram lengkap, menyimpan kerinduan yang mendalam untuk melihat Ka’bah secara langsung.

“Rindu sekali melihat Ka’bah secara langsung,” katanya penuh haru.

Dari 369 jamaah haji asal Pinrang tahun ini, rentang usia cukup beragam. Jamaah tertua adalah Sulaeman Rotte Bagulu (102 tahun) asal Batulappa, sementara yang termuda adalah Muh. Azrul Herman (18 tahun).

Para jamaah diberangkatkan ke Asrama Haji Sudiang Makassar pada 1 Mei 2025, dan terbang ke Madinah pada 2 Mei. Mereka dijadwalkan kembali ke Pinrang pada 12 Juni 2025 malam.

Kisah Nurdiana menjadi cerminan bahwa tekad dan ketekunan mampu mengantarkan siapa saja menuju Tanah Suci, tak peduli latar belakang atau profesi.(*)

Pewarta/Editor: KASMAN MARINA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hasil Peninjauan, Pihak BBWS akan Lakukan Penanganan Kerusakan Kantong Lumpur Permanen Bendungan Benteng Pinrang

13 Juni 2025 - 13:32 WIB

Kadiskominfosandi Pinrang Tekankan Orang Tua Batasi Anak dari Konten tak Sesuai untuk Cegah Kekerasan Digital

13 Juni 2025 - 11:35 WIB

Polres Pinrang Lakukan Pemusnahan 1267 Botol Miras Berbagai Merek Hasil Operasi Pekat Lipu 2025

13 Juni 2025 - 11:01 WIB

Sekretaris DPRD Sidrap, Andi Muhammad Faisal Burhanuddin, Wafat

13 Juni 2025 - 08:54 WIB

Dinas Bimacipta Pinrang Kerahkan Alat Berat Bersihkan Material Longsor di Desa Suppirang, Aktivitas Warga Kembali Normal

13 Juni 2025 - 03:21 WIB

Trending di Collection