Penanggung Jawab Parlemen Anak 2025, Moch. Iksan bersama pengurus Forum Anak Bumi Lasinrang (FAMILI) Pinrang memberikan arahan kepada peserta Parlemen Anak 2025.(Foto: Dok. FAMILI).
Parlemen Anak, Bukti Suara Anak Tak hanya Didengar tapi Diperjuangkan
Indonesian-times.com, PINRANG – Dalam upaya memperkuat keterlibatan anak dalam proses pembangunan daerah, Forum Anak Bumi Lasinrang (FAMILI) dibawah naungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, menyelenggarakan Parlemen Anak 2025.
Kegiatan ini tidak hanya mendapat dukungan DPRD Kabupaten Pinrang dengan memfasilitasi Ruang Rapat Ininnawa DPRD Kabupaten Pinrang, sebagai tempat berlangsungnya Parlemen Anak 2025, dan Komunitas Niscala Celebes, Sabtu 1 Februari 2025.
Parlemen Anak 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Anak Pinrang (Festival API) Tahun 2025 serta tindak lanjut dari Musrenbang anak tingkat kecamatan se-Kabupaten Pinrang, Musrenbang Digital, serta Musrenbang Anak Berkebutuhan Khusus, yang telah menjaring berbagai aspirasi anak dari beragam latar belakang.
Hasil dari seluruh rangkaian Musrenbang ini dikonsolidasikan dalam Kongres Anak Parlemen 2025, guna merumuskan suara anak Pinrang,. Rumusan suara anak Pinrang berupa dokumen rekomendasi yang akan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Pinrang sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan pembangunan daerah.
Meski tidak bertemu langsung dengan anggota DPRD, anak-anak mendapatkan kesempatan berdiskusi secara mendalam mengenai isu-isu yang mereka hadapi, mulai dari pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, hingga akses terhadap ruang aman dan layak bagi anak-anak di Pinrang.
Peserta acara Parlemen Anak tahun 2025 di Pinrang antusias mengikuti kegiatan.(Foto: Dok. FAMILI)
Anak Pinrang Aktor Perubahan dan Berkontribusi dalam Pembangunan
Moch. Iksan Penanggung Jawab Parlemen Anak 2025 mengungkapkan rasa syukurnya dan senang dengan dukungan Komunitas Niscala Celebes dan DPRD Kabupaten Pinrang. Karena dengan adanya dukungan itu, dirinya dapat mengerti akan metode sidang.
Dan, lanjut Much. Iksan, Dan apa yang dibutuhkan, lanjutnya, selama proses sidang berlangsung terpenuhi. Sekaligus mendapatkan pengetahuan akan metode sidang yang sangat di perlukan saat mengambil keputusan secara mufakat.
Dalam kegiatan ini telah mengadopsi metode sidang DPR yang diajarkan oleh Komunitas Niscala Celebes, yang memungkinkan anak-anak untuk berperan aktif dalam diskusi dan pengambilan keputusan.
Dengan metode ini, mereka dilatih untuk menyusun gagasan, mengajukan usulan, serta mendebatkan isu-isu yang menjadi perhatian mereka, seperti permasalahan pendidikan, pergaulan bebas, dan perlindungan anak. Pendekatan ini memberi anak-anak keterampilan dalam berbicara di depan umum, berpikir kritis, dan bekerja sama dalam menghasilkan solusi yang konstruktif.
Dengan adanya Parlemen Anak 2025, anak-anak di Kabupaten Pinrang tidak lagi sekadar menjadi penerima kebijakan, tetapi juga menjadi aktor perubahan yang dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Langkah ini menjadi bukti bahwa suara anak bukan hanya pantas untuk didengar, tetapi juga layak untuk diperjuangkan dalam proses perencanaan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.(*)
Pewarta: KASMAN MARINA
Editro: ABDUL
