Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif melayat Nenek Hasiah, korban tewas yang ditelan ular piton. (Foto: Dok. Istimewa)
Bupati Sidrap Melayat, Sedih dan Sampaikan Dukacita yang Mendalam
Indonesian-times.com, SIDRAP – Siapa sangka, Nenek Hasiah, (66 tahun), warga Lingkungan VI Lampiring Kelurahan Batu Kecamatan Pituriase Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, hidupnya harus berakhir di mulut satwa liar yang ganas.

Hasiah, orangtua yang sehari-harinya dikenal tekun ke kebun ditimpa nasib naas. Seekor ular piton terbilang ‘raksasa’ sepanjang 8 (delapan) meter melahapnya. Akhirnya, Hasiah ditelan predator hutan itu hingga ditemukan tewas, Selasa, (1/4-2025) lalu.
Merespons informasi itu, Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, beserta rombongan melayat ke rumah duka Hasiah. Rumah duka korban di Lampiring diketahui terletak di wilayah timur Kabupaten Sidrap.
Sebelumnya, dikabarkan Hasiah ditemukan tewas setelah ditelan ular piton sepanjang sekitar 8 meter pada Selasa malam (1/4/2025). Kehadiran Bupati di rumah duka terlihat tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Aura wajahnya sembab tak bergairah.
Bupati Sidrap Syaharuddin pun menyampaikan belasungkawa dan turut berdukacita sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa sang nenek pekerja keras itu.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya Nenek Hasiah. Beliau dikenal sebagai sosok yang baik, pekerja keras, dan setiap pagi selalu pergi ke kebun,” ujar Syaharuddin Alrif yang ternyata mengetahui latarbelakang Nenek Hasiah.

Ini sejenis ular piton besar. (Foto illustrasi: ANTARA)
Pemkab dan Masyarakat akan Cari Solusi agar Kejadian Serupa tak Terulang
Untuk itulah, bupati yang amat peduli warganya yang ditimpa musibah meminta keluarga yang ditinggalkan agar tabah dalam menghadapi ujian ini.
“Kematian adalah bagian dari takdir yang tidak bisa dihindari. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan keikhlasan dalam menerima musibah ini,” jelasnya.
Terkait terjadinya peristiwa memilukan ini, Bupati Sidrap menyampaikan musibah ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman satwa liar di lingkungan sekitar.
“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati, terutama bagi warga yang sering beraktivitas di kebun atau daerah terpencil,” katanya.
Selain itu, ia berharap agar pemerintah daerah (Pemkab) bersama masyarakat dapat mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kita akan melihat langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengantisipasi peristiwa seperti ini di masa mendatang,” ujarnya antisipatif.
Sementara itu, jajaran keluarga almarhumah mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan iringan doa Bupati dan rombongan. Mereka berupaya tabah menerima musibah ini dan berharap almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Pewarta : BAMBANG N.
Editor: ABDUL