Sidrap, indonesian-times.com — Matahari pelan-pelan menunduk. Calon Bupati Sidrap Muh Yusuf Dollah dan tim DOATA, tiba di Desa Allesalewo, Kecamatan Panca Lautang, Selasa, 15 Oktober 2024.
Orang-orang sudah menunggu di sana. Mereka ingin mendengar. Bukan sekadar janji, tapi harapan.

Di sebuah rumah warga yang sederhana, pertemuan silaturahmi itu dimulai.
Dialog santai, penuh cerita. Desa yang tenang, namun harapannya gemuruh. Yusuf Dollah mendengarkan satu demi satu keluhan warga.
Tapi ada satu hal yang terus mengemuka. Soal kesehatan. Mereka ingin layanan kesehatan yang lebih baik. Lebih cepat. Lebih dekat.
Yusuf mengangguk. “Sidrap ke depan harus sehat,” katanya.
Bukan sekadar kata. Ada rencana besar di baliknya. Program Pengobatan dan Layanan Antar Jemput Orang Sakit. Bukan janji, tapi komitmen. Gratis.
Terutama bagi yang tak mampu. Biaya pengobatan? Pemerintah yang tanggung. Transportasi ke rumah sakit? Gratis.
Orang sakit tak perlu lagi pusing soal ongkos. “Yang kita utamakan, penanganan pasien. Kartu belakangan,” tegasnya.
Aplaus pun membahana. Warga tersenyum. Harapan tumbuh.
Dari Allesalewo, Yusuf Dollah bergerak ke Desa Cendrana. Perbatasan pesisir dan pegunungan Sidrap.
Di sana, Yusuf dan Tim DOATA menyapa warga dengan semangat yang sama. Bicara tentang Sidrap masa depan. Tentang bagaimana Sidrap harus tumbuh dari pinggir.
“Desa pesisir harus kita dorong maju,” katanya.
Kesehatan adalah satu hal. Tapi Yusuf tak berhenti di situ. Dia ingin mengurangi beban rakyat.
Program Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) diangkat. Bagi yang kurang mampu, pajak tanah hingga Rp 50.000 akan ditanggung pemerintah.
“Mereka yang sulit harus kita ringankan,” katanya.