JAKARTA, Indonesiantimes.com — Pada momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-78 yang jatuh pada hari Senin, 1 Juli 2024, diturunkan sebuah artikel berjudul, “Menarik Benang Merah Jargon Polri Presisi Sambut HUT Bhayangkara ke-78 Tahun 2024”.
Mengawali uraian ini, penulis menyatakan tidak akan mengupas secara lengkap makna dari Polri Presisi itu. Dengan pertimbangan, sumber acuan komprehensif konsep ini telah dimiliki institusi Polri. Bahkan telah menyebar luas berbagai referensi tentang Polri Presisi.
Penulis hanya bermaksud mencoba menelusuri sekilas makna dan menyederhanakan untuk konsumsi publik dengan tetap mengacu pada berbagai sumber resmi.
Selain itu, penulis juga mengambil satu sampel pada tingkat implementasi Polri Presisi ini. Selanjutnya sebagai penutup akan dikemukakan contoh sekilas fenomena yang terjadi dan menjadi batu ujian Polri Presisi ini.
Dimulai dari makna kata presisi itu. Presisi adalah akronim dari Prediktif, Responsibilitas, Tranparansi Berkeadilan. Jargon Polri Presisi ini sudah sangat dikenal masyarakat sebagai semboyan yang digagas oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Sebelumnya, di era Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan dilanjutkan oleh Kapolri Jenderàl Polisi Idham Azis, jargonnya berjuluk Promoter, singkatan dari Profesional, Modern dan Terpercaya.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo kemudian berinovasi merubah slogan itu menjadi Presisi. Hingga berlangxung sekian waktu masa tugasnya, istilah Polri Presisi atau Presisi Polri ini cukup melekat di ranah publik.
Indikasi sederhana yang menunjukkan Polri Presisi telah memasyarakat, semua agenda kegiatan kepolisian, bahkan juga kegiatan seremonial masyaràkat, kata presisi itu selalu muncul. Khususnya dalam sesi foto bersama.
Faktanya, pose pertama pengambilan gambar, obyek foto bersama lazimnya mengambil sikap sempurna. Setelah itu dilanjutkan dengan pose salam komanďo dan berikutnya, berpose salam presisi.
Polri Presisi Membudaya
Oleh karena itu benang merah pertama yang dapat ditarik dari jargon Polri Presisi ini, konsep ini berhasil membudaya, bukan hanya di jajaran Polri, namun juga ‘melekat’ (dalam tanda petik) di keseharian kegiatan-kegiatan masyarakat.
Tinggalkan Balasan