Kalaksa BPBD Pinrang, Dr. Rommy Manule memberikan arahan kepada tim sebelum dilakukan pencarian korban tenggelam. (Foto: Dok. BPBD Pinrang)

Kalaksa BPDB Pinrang: Korban Ditemukan Sekitar 1 Kilometer dari Lokasi Kejadian
Indonesian-times.com, PINRANG – Seorang anak bernama Iksan, (9 tahun) bernasib naas. Anak seusia kelas III SD itu terjatuh di area Bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru, Desa Ulu Saddang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Akibatnya, ia tenggelam dan terbawa derasnya aliran arus Sungai Saddang Bakaru. Sungai saddang yang diketahui cukup lebar dan memiliki kedalam air sekian meter itu.
Menerima laporan kejadian tersebut, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang bergerak. Dengan berkoordinasi pihak terkait, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pinrang, Dr. Rhommy Manule, M.Si., memimpin langsung operasi pencarian korban.
Kalaksa BPDB Pinrang Rhommy Manule memaparkan kronologis kejadian. Bahwa pada hari Selasa, 25 Februari 2025, urainya, sekitar pukul 18.30 Wita, Iksan dan seorang temannnya sempat ditegur oleh karyawan Bendungan Bakaru untuk tidak berada di area tersebut. Namun, korban bersama rekannya tetap saja tinggal di tempat itu.
Menurut Kalaksa BPBD, ketika teman korban pulang oleh tetangga menegur karena hanya pulang sendiri. Teman korban menjawab nanti dia pulang (sebentar dia pulang -red).
Pencarian Dilakukan dengan Menyisir Aliran Sungai Saddang Bakaru
Operasi pencarian ini, lanjut Kalaksa BPBD, dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Termasuk BPBD Kabupaten Pinrang, Basarnas Pos Parepare, TNI-Polri, SAR Pinrang, pemerintah dan masyarakat setempat. Akhirnya, katanya, korban ditemukan oleh tim dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Korban kemudian dievakuasi ke rumah duka.
“Dalam pencarian, korban berhasil ditemukan pada hari Kamis (27/2/2025) sekitar pukul 09.45 Wita, (jaraknya) sekitar 1 (satu) kilometer dari titik lokasi korban terjatuh, dalam keadaan tidak bernyawa dan dievakuasi ke rumah duka,” terangnya.

Tim pencari bersama masyarakat mengevakuasi korban Iksan yang ditemukan sekira satu kilometer dari lokasi kejadian dalam keadaan tidak bernyawa lagi. (Foto: Dok. BPBD Pinrang)
Lebih jauh Kalaksa BPBD Rhommy Manule mengungkapkan, berkat koordinasi dan kerjasama antar lembaga sangat penting guna mempercepat proses pencarian dan menemukan korban.
“Kami berupaya semaksimal mungkin dengan melibatkan seluruh elemen terkait agar pencarian korban dapat segera membuahkan hasil,” ujarnya.
Proses pencarian, lanjutnya, dilakukan dengan menyusuri (menyisir -red) aliran sungai di sekitar bendungan dengan menggunakan perahu karet dan peralatan penyelamatan lainnya.
“Tim gabungan juga memperluas area pencarian untuk meningkatkan kemungkinan secepatnya menemukan korban,” ungkapnya.(*)
Pewarta: KASMAN MARINA
Editor: ABDUL