Ketua Panitia, Nasruddin dan Ketua Dekranasda Pinrang Hartono Mekka dan jajaran panitia dalam sesi foto bersama. (Foto: Dok. KASMAN MARINA)

Ketua Dekranasda: LCKMP Langkah Konkret Lestarikan Seni Budaya Lokal
Indonesian-times,com, PINRANG – Setelah melalui proses seleksi dan penilaian relatif lama dan ketat, akhirnya Emy Khoiriah Safitri dan Agi Permana Efendi berhasil meraih juara Lomba Cipta Motif Khas Pinrang tahun 2024.
Karya yang ditampilkan motifnya berjudul, “Warang Parang“. (Bahasa Bugis warang-parang berarti harta-benda). Finalis tersebut merebut juara setelah mengumpulkan total nilai tertinggi sebesar 1680.
Kesuksesan 2 sosok kreator tersebut mengemuka dalam pengumaman resmi Panitia LCMKP berikut ini. (Redaksi).
Panitia Lomba Cipta Motif Khas Pinrang (LCMKP), secara resmi mengumumkan pemenang lomba dalam sebuah konferensi pers yang digelar di lantai 2 Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindagesdm), Kabupaten Pinrang, Kota Pinrang, Sulsel, Selasa (10/12-2024).
Ketua Panitia Lomba, Dr. Nasruddin, didampingi Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pinrang, Hartono Mekka, mengungkapkan daftar pemenang sekaligus seluruh finalis yang telah melalui proses seleksi ketat.
Pada posisi pertama, Emy Khoiriah Safitri dan Agi Permana Efendi berhasil meraih juara dengan motif berjudul, “Warang Parang”. Finalis itu mengumpulkan total nilai tertinggi sebesar 1680.
Posisi kedua ditempati oleh Prayudi Darmawan dengan motif khas berjudul, “Wanua Penrang Malebbi”, dengan nilai 1466. Disusul Muh. Iqbal Abdullah di posisi ketiga dengan motif berjudul, “Macora” yang mendapatkan nilai 1433.
Perolehan nilai selengkapnya, lihat Daftar Peringkat dan Nilai Lomba Cipta Motif Khas Pinrang, berikut ini.

Motif Sang Juara, “Warang Parang” Jadi Representasi Identitas Pinrang
Dalam keterangannya, Nasruddin menjelaskan bahwa motif pemenang utama akan diimplementasikan pada berbagai produk khas Kabupaten Pinrang. Termasuk corak tenunan sutra Lero, produk kerajinan, serta digunakan sebagai elemen grafis pada media promosi seperti flyer, baliho, banner, dan produk digital lainnya.
“Motif ini akan menjadi representasi identitas Pinrang yang dapat memperkuat daya tarik budaya, sekaligus mengangkat citra produk lokal kita di mata nasional dan internasional,” ujar Ketua Panitia itu.
bersambung ….