Menu

Mode Gelap
Kunker ke Palopo Kapolda Sulsel Soroti Tugas Kepolisian Turut Diawasi Masyarakat Melalui Teknologi Digital dan Medsos Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau

News

DOATA Sambangi Majeling Watang Bawa Program Gratis untuk Rakyat

badge-check


DOATA Sambangi Majeling Watang Bawa Program Gratis untuk Rakyat Perbesar

Sidrap, indonesian-times.com — Suasana malam di Kelurahan Majeling Watang, Kecamatan Maritengngae, Selasa, 22 Oktober 2024, tampak bersahabat.

Angin berembus pelan, seperti tahu akan ada pertemuan penting.

Example 300x600

Di atas panggung kecil yang dikelilingi wajah-wajah penuh harap, Dony, sapaan akrab Muh Yusuf Dollah, melangkah maju.
Senyum tipis di bibirnya. Ini bukan panggung besar, tapi cukup besar untuk menampung harapan ratusan orang yang hadir malam itu.

Di sebelahnya, Ketua Tim DOATA, Saenal dan anggota, berdiri tegak, senyumnya tak kalah hangat.

“Dari sini, dari Majeling Watang, kita mulai,” Dony membuka pembicaraan.

Mata-mata warga tertuju padanya. Mereka tahu, Dony bukan sekadar datang untuk bicara. Ia membawa sesuatu—janji yang lebih dari sekadar kata-kata.

“Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), bagi yang kurang mampu, tak perlu lagi bayar. Kalau objek pajaknya di bawah Rp 50.000, pemerintah yang tanggung. Kita ringankan beban, biar keluarga bisa tenang.”

Kata-kata itu meluncur seperti aliran sungai di musim kemarau—mengisi kekosongan, memberi harapan baru. Seorang bapak di barisan depan tampak mengangguk, matanya berbinar. Pajak, baginya, adalah beban yang selalu menghantui, kini hilang dalam satu tarikan napas.

“Listrik? Tak perlu lagi takut tagihan,” lanjut Dony. “450 sampai 900 KWH, gratis. Biar dapur tetap ngebul, biar malam tetap terang.”

Gema tepuk tangan terdengar, namun tak terlalu keras. Warga tampaknya masih mencerna apa yang baru saja mereka dengar. Gratis listrik, sesuatu yang mungkin dulu hanya ada dalam mimpi.

Datar, yang berdiri di sebelahnya, menambahkan. “Kami juga akan bangun 1.000 rumah setiap tahun. Rumah-rumah yang tak layak huni akan kami renovasi. Kami bangun, dari pondasi sampai atap. Hidup yang layak dimulai dari tempat tinggal yang layak.”

Suara riuh mulai terdengar. Harapan semakin nyata. Rumah, bagi sebagian warga, adalah mimpi yang selalu tertunda. Namun malam itu, Dony dan Datar datang membawa peta menuju mimpi itu.

“Orang sakit juga tak perlu pusing lagi,” sambung Dony, “Kita siapkan layanan antar-jemput gratis ke rumah sakit. Biar yang butuh cepat ditangani, nggak usah pikir biaya transportasi.”

Sekali lagi, wajah-wajah di depan panggung tampak berubah. Dari ragu menjadi percaya. Dari takut menjadi lega.

“Seragam sekolah, dari TK sampai SMP, juga gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Biar nggak ada lagi yang terpaksa berhenti sekolah hanya karena tak punya seragam,” lanjut Dony.

Sorak-sorai terdengar lagi, lebih kuat kali ini. Anak-anak yang duduk di bahu ayah mereka ikut tersenyum, membayangkan seragam baru yang akan mereka kenakan.

Dony tak berhenti di situ. “Kita juga alokasikan Rp 5 miliar per kecamatan, setiap tahun, untuk infrastruktur jalan dan jembatan. Akses harus lancar, biar ekonomi kita bergerak. Biar Sidrap jadi tempat yang lebih baik.”

Warga mengangguk, setuju. Jalan adalah urat nadi desa. Jika jalannya mulus, ekonomi bisa berputar lebih cepat.

Tak lupa, Datar menutup dengan penuh keyakinan. “Dan jangan lupa, para imam, pegawai syara, dan guru mengaji juga akan kita perhatikan. Kesejahteraan mereka akan kami jaga. Karena mereka adalah penjaga moral dan spiritual kita.”

Malam itu, di bawah langit Majeling Watang, Dony dan Datar tak sekadar berbicara. Mereka seperti menanam pohon harapan di hati setiap orang yang hadir. Program-program itu seperti benih yang siap tumbuh, menjanjikan masa depan yang lebih baik.

Dan warga, yang semula hanya datang dengan keraguan, pulang dengan keyakinan: Sidrap akan berubah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Protes Sejumlah Kebijakan, Pemerintahan Presiden Prabowo Dihadang Aksi Unjuk Rasa  

17 Februari 2025 - 18:39 WIB

Tangkap 3 Tersangka Narkoba di Jongaya, Tim Satgas Deninteldam XIV/Hasanuddin Serahkan ke Polrestabes Makassar 

17 Februari 2025 - 16:43 WIB

Takluk 1-3 Duel Uzbekistan, Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala Asia U-20 Tahun 2025

16 Februari 2025 - 01:38 WIB

Forum Anak Bumi Lasinrang Perkuat Peran Dukung Pembangunan Daerah Ramah Anak 

15 Februari 2025 - 16:56 WIB

Peringatan Isra Mi’raj Polres Bone Momentum Tingkatkan Kualitas Ibadah dan Kinerja

15 Februari 2025 - 02:34 WIB

Trending di Ekspressi