Sejumlah Pedagang Pasar Sentral Pinrang, ikuti RDP dengan DPRD Pinrang. (Foto: Dok. Istimewa)

Indonesian-times.com, PINRANG – Pedagang yang selama ini aktif berjualan di area Pasar Sentral Pinrang, Sulawesi Selatan, merasa dirugikan dengan adanya proyek renovasi di pasar tersebut.
Pasalnya, pagar yang sebelumnya terdapat pintu di bagian timur-utara pasar. Namun, saat ini pintu tersebut ditutup, akibatnya, pembeli sepi. Untuk mendapatkan solusi sejumlah pedagang, akhirnya mendatangi kantor DPRD Pinrang.
Demikian, informasi tertulis yangbditerima media ini. Komunitas pedagang pasar itu diterima di ruang rapat Bapemperda DPRD Kabupaten Pinrang, Senin (6/1/2025), sekira, pukul 11.00 Wita.
Kedatangan mereka diterima Wakil Ketua Komisi II, DPRD Pinrang Karno HW, S.H, didampingi Sekretaris Komisi II, P. Baharuddin Pasi, serta sejumlah anggota komisi II lainnya.
“Kami hanya minta dibukakan pintu meski hanya satu meter, sehingga tidak sepi lagi dari pembeli. Sebelum pintu itu ditutup, alhamdulillah kami banyak mendapatkan pembeli. Karena itu, di hadapan anggoota dewan dan Kadis Perindagem kami berharap untuk tetap dibukakan pintu, seperti sebelumnya. “ungkap seorang pedagang yang tak sebut namanya.
Pedagang akan Dipindahkan
Menanggapi keluhan pedagang tersebut, Kadis Perindagem Kabupaten Pinrang, A. Hartono Mekka memberikan penjelasan. Di hadapan para pedagang dan sejumlah anggota dewan kadis itu menjelaskan seperti berikut.
Bahwa, tidak adanya pintu di sebelah timur- utara Pasar Sentral Pinrang, karena para pedagang itu akan dipindahkan ke belakang Pasar setelah selesai direnovasi, dan ditempat tersebut akan dijadikan sebagai lahan parkir.
“Tempat itu, akan dijadikan tempat parkir kendaraan, sehingga tidak ada pintu lagi. Kalaupun tetap ada pintu, untuk saat ini tidak bisa karena terbentur masalah anggaran. Dan untuk memenuhi keinginan para pedagang paling cepat bulan Maret atau setelah anggaran perubahan sekitar bulan Oktober,”terang Hartono Mekka.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pinrang, Karno HW mendengarkan jawaban Kadis Perindagem menyangkut soal anggaran, mengatakan ini harus dicarikan solusi secepatnya. Karena ini, lanjutnya, adalah masalah perut para pedagang yang berjualan di tempat itu.
“Tidak bisa ditunggu sampai bulan Maret atau Oktober, dan bila Dinas Perindagem tidak memiliki anggaran untuk itu, saya bersedia menanggulangi dan ini aspirasi pedagang pasar sentral ini, akan dikomunikasikan dengan Pj. Bupati Ahmadi Akil,”pungkasnya.
Pewarta: KASMAN MARINA
Editor: M. BASIR