Pembicaraan pun berlanjut ke ranah media. Dalam nada tegas, Dony menyoroti maraknya hoaks yang menggerus kepercayaan publik. “Media ke depan harus independen, jadi sarana faktual, bukan penyebar kebohongan,” ujarnya, disambut tepuk tangan. Ia yakin media adalah pilar penting untuk membangun Sidrap yang cerdas dan bijak.
Diskusi berlangsung hangat. Ide-ide mengalir seperti aliran kopi dari mesin barista. Malam itu, Grounded Coffee bukan sekadar tempat ngopi, tapi ruang aspirasi, tempat harapan bertemu dengan visi.

Dony menutup diskusi dengan sebuah pesan. “Kalian adalah masa depan Sidrap. Kita bangun bersama, bukan hanya dengan janji, tapi aksi nyata.”
Dan siapa sangka? Dari secangkir kopi dan diskusi kecil, mungkin lahir langkah besar untuk Sidrap ke depan. Ngopi tak lagi sekadar santai, di tangan Dony, ini jadi awal perubahan besar.(*)