
Kepala Dinas PSDA Kabupaten Sidrap, Andi Safari Renata pada kegiatan lain (Foto: Dok. Bidhumas IKP Diskominfo Sidrap)
Kadis PSDA Sidrap Koordinasi Berbagai Pihak Turun Kerja Bakti Bersihkan Irigasi
Indonesian-times.com SIDRAP – Masalah yang berdampak terendamnya puluhan rumah warga di Kanie Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan, kini disikapi serius.
Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) melalui koordinasi Dinas PSDA telah melakukan kerja bakti dan menghimpun 3 (tiga) truk sampah yang menyumbat saluran pembuangan irigasi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Sidrap, Andi Safari Renata yang dikonfirmasi, Rabu, (13/11-2024) menjelaskan kepedulian dan upaya antisipasi yang telah dilakukan. Meski sebetulnya, persoalan saluran irigasi itu kewenangan Balai Besar Pompengan Jeneberang.
Kadis PSDA Sidrap Andi Safari Renatà menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi rumah (pemukiman) warga di Kanie-Sereang yang terendam sebagai dampak meluapnya air irigasi, pihaknya yang didukung berbagai pihak telah turun melakukan kerja bakti.
Termasuk 2 orang kepala desa (kades) terkait. Dalam hal ini Kades Kanie dan Kades Sereang serta pihak lainnya turun bersama-sama berjibaku mengatasi masalah itu. Meski sebenarnya itu kewenangannya balai, kewenangannya pusat. Maksudnya, Balai Besar Pompengan Jeneberang.
Berdasarkan gambar yang terkirim ke redaksi media ini, terlihat diturunkan alat berat dan mobil penyemprot damkar (pemadam kebakaran) untuk menangani masalah ini.
“Disemprot sampah-sampah yang menyumbat saluran pembuangan untuk berupaya bagaimana air bisa mengalir. Bayangkan, ada batang kelapa dan sampah lainya. ‘Tania pato‘, ada 3 (tiga) truk sampah yang dikumpulkan saat itu,” ujar Kadis PSDA.

Wujud kepedulian dan kerja bakti berbagai pihak yang dikoordinasi Dinas PSDA Sidrap. (Kolase foto: Dok. Dinas PSDA Sidrap).
Sampah Menumpuk di Gorong-gorong Sudah Diantisipasi
Kadis PSDA Andi Safari melihat permasalahan ini muncul karena warga membuang sampah ke irigasi. Kemudian, bangunan silang dan bersusun gorong-gorong saluran menyebakan sampah menumpuk sehingga saluran pembuangan Kanie-Sereang buntu.
Akibatnya, katanya, rumah-rumah warga di sekitar terdampak banjir. Sebenarnya, air tetap mengalir (di gorong-gorong), apalagi setelah diantisipasi ini.
“Namun, kalau debit air terlalu besar tidak seimbang, maka air irigasi meluap ke pemukiman warga. Apalagi sebelumnya telah terjadi hujan deras selama dua hari tak pernah berhenti-berhenti, ” ungkap Safari.
Menurutnya, untuk menuntaskan permasalahan ini, selayaknya gorong-gorong yang di atas itu harus dibongkar. Jadi, pèkerjaannya nanti baru bisa dilakukan selepas panen (musim tanam ini).
“Jadi tugas PSDA nantinya, bermohon kepada Balai Besar Pompengan Jènenerang yang berkewenangan untuk melakukan penanggulangan masalah ini sehingga tuntas dan tak memunculkan permasalahan lagi, ” jelas Kadis PSDA Sidrap.
Penjelasan Kadis PSDA dan bukti gambar yang ditunjukkan itu menjawab sorotan warga bahwa walaupun itu kewenangan Balai Besar Pompengan Jeneberàng, namun Pemkab Sidrap tak mènutup mata dan tetap peduli dengan melakukan kerja bakti mengantisipasi permasalahan itu. (*).
Pewarta: MUSAFIR MUCHTAR
Editor: ABDUL