Tersangka ASS alias Annar Salahuddin Sampetoding, diberikan efek cahaya silau. (Foto: Dok. Istimewa)
Indonesian-times.com, GOWA SULSEL – Perbincangan khalayak tentang terkuaknya, kasus pèmalsuan uang di UIN Alauddin Makassar terus merebak. Bahkan, isunya telah merambah ke tingkat nasional.

Adalah tersangka berinisial ASS yang berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang) Polda Slsel dan dikejar polisi, tiba-tiba muncul menyerahkan diri.
ASS yang ternyata Annar Salahuddin Sampetoding terpublikasi menyerahkan diri ke Polres Gowa yang menangani langsung kasus ini ditemani 2 orang penasehat hukumnya, Kamis, 26 Desember 2024, malam Wita
Bahkan, diperoleh informasi Annar Salahuddin atau Annar Sampetoding, sapaannya, telah diperiksa sekira 3 jam lebih oleh penyidik Polres Gowa, Polda Sulawesi Selatan.
Kepala Kepolisian Polres (Kapolres) AKBP Reonald Simanjuntak yang dikonfirmasi Indonesian-times.com via ponselnya, Sabtu, (28/12-2024), pukul 18.14 Wita lewat WhatApps, belum memberikan jawaban alias tidak tembus.
Sesaat kemudian, pukul 18.50 Wita dicoba menghubungi ulang per telpon untuk klarifikasi ihwal kebenaran Anwar Sampetoding menyerahkan diri, handphone-nya sementara tidak aktif alias tak merima panggilan itu.
Sebagaimana telah dipublikasi media ini, edisi 22 Desember 2024, bahwa momen konferensi pers di Mapolres Gowa, 19 Desember 2024 lalu – tentang pengungkapan pembuat dan pengedar uang palsu di UIN Alauddin Makassar – kini menyita perhatian publik.
Mencuatnya, kasus ini menjadi semacam isu santer alternatif yang mencuat seiring merebaknya isu bencana alam banjir di berbagai wilayah sebagai dampak cuaca ekstrem.
Pakai Mesin Cetak Uang Harga Rp 600 Juta Buatan China
Konferensi pers saat itu dipimpin langsung Kepala Kepolissian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono. Dalam press conference, Kapolda Sulsel didampingi Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak yang menangani langsung kasus ini
bersambung …..